Taman yang indah bisa rusak seketika saat hujan deras datang dan meninggalkan genangan air. Masalah ini bukan sekadar mengotori taman, tapi bisa menyebabkan akar tanaman membusuk dan mengundang nyamuk. Apalagi di Indonesia dengan curah hujan yang tinggi, genangan di taman adalah masalah serius.
Untuk menghindarinya, Anda perlu memikirkan cara mengatur drainase taman sejak awal proses pembuatan. Sistem drainase yang baik berfungsi mengalirkan kelebihan air menjauh dari area taman secara efektif, menjaga tanaman tetap sehat. Berikut adalah beberapa metode teknis yang bisa Anda terapkan.
Metode Teknis Cara Mengatur Drainase Taman

Ada beberapa solusi teknis, dari yang sederhana hingga yang kompleks, berikut tipsnya! Yuk, baca hingga akhir ya!
1. Menciptakan Kemiringan Lahan (Grading)
Ini adalah prinsip paling dasar dalam manajemen air. Pertama, pastikan permukaan taman Anda tidak rata atau datar sempurna. Buatlah sedikit kemiringan (slope) yang landai, idealnya 1-2%. Arahkan kemiringan ini menjauh dari fondasi rumah dan menuju ke saluran pembuangan utama atau area resapan yang sudah disiapkan. Ini adalah cara pasif paling mudah untuk mengalirkan air permukaan.
2. Memasang Pipa Resapan (French Drain)
Jika masalah genangan di taman Anda cukup parah, ini adalah solusi teknis terbaik. Metode ini melibatkan penggalian parit kecil di area yang paling sering tergenang. Pipa PVC yang sudah dilubangi kemudian diletakkan di dasar parit, ditutup dengan kerikil dan kain geotextile (agar tanah tidak menyumbat), lalu ditimbun kembali. Air akan meresap ke parit ini dan dialirkan dengan cepat ke pembuangan.
Baca juga: 5 Material Pathway Untuk Mempercantik Taman Anda
3. Memperbaiki Kualitas Tanah
Terkadang masalahnya ada di tanah itu sendiri. Tanah yang terlalu padat (seperti tanah liat sisa konstruksi) akan sangat sulit menyerap air. Salah satu cara mengatur drainase taman adalah dengan memperbaiki struktur tanah. Saat pengolahan lahan, tambahkan material organik seperti kompos atau pupuk kandang. Material ini akan membuat tanah lebih gembur, sehingga air lebih mudah meresap ke bawah.
4. Membuat Sumur Resapan (Dry Well)
Ini adalah solusi untuk menampung volume air yang besar di satu titik. Anda bisa membuat sumur resapan kecil (dry well) di titik terendah taman. Sederhananya, ini adalah lubang yang diisi dengan kerikil besar atau material berongga. Sumur ini akan menampung limpahan air hujan dengan cepat dan membiarkannya meresap perlahan ke dalam air tanah, alih-alih menggenangi permukaan taman.
5. Mendesain Aliran Sungai Kering (Dry Creek Bed)
Ini adalah solusi drainase yang fungsional sekaligus sangat estetis. Terakhir, Anda bisa membuat jalur “sungai kering” di permukaan taman menggunakan susunan batu hias (koral dan boulder). Saat tidak hujan, jalur ini berfungsi sebagai aksen dekoratif yang indah. Namun, saat hujan deras, jalur ini akan berubah menjadi saluran air yang memandu aliran air permukaan ke area pembuangan yang Anda inginkan.
Pengerjaan teknis seperti drainase adalah fondasi yang menentukan keberhasilan sebuah taman. Ini adalah area di mana pengalaman sangat berbicara. Paritama Landscape telah membuktikan keahlian teknis mereka sejak 1986, tidak hanya pada taman rumah tinggal, tetapi juga pada proyek-proyek komersial dan infrastruktur berskala besar.
Kepercayaan untuk menangani lanskap di lokasi seperti Uptown Mall BSB, Moxy Hotel Solo, dan OJK Regional 3 menunjukkan kapabilitas kami. Keahlian yang sama, yang telah teruji oleh waktu dan skala, siap kami terapkan untuk mewujudkan taman Anda.
Hubungi kami hari ini untuk berkonsultasi dengan tim profesional Paritama Landscape!
WhatsApp: 0821-3772-7376
Instagram: @paritama_landscape
